Perahu tempatnya adalah di atas air dan bukannya air di dalam perahu.

Begitulah juga dengan dunia ini yang sepatutnya hanya berada di genggaman kita dan bukannya di dalam hati kita sehingga ianya menguasai dan menjadi tujuan hidup kita. Sebagaimana perahu akan tenggelam apabila membiarkan air masuk ke dalamnya, begitu juga akan tenggelamlah hidup kita sehingga melemaskan kita apabila membiarkan dunia memasuki hati kita.

Islam mengalakkan kita menjadi kaya tetapi bukan kaya seperti Qarun tetapi kaya seperti Abdul Rahman Ibn Auf. Zuhud bukan bermaksud tidak mahukan bahagian dari dunia ini tetapi zuhud adalah biarlah dunia di dalam genggaman tangan kita dan bukannya di dalam hati kita.

Perahu bergerak di atas air adalah untuk kita bergerak dari satu destinasi ke destinasi yang lain, begitu juga dunia ini. Gunakan dunia ini sebagai alat ke dunia yang abadi dan bukannya menjadikan matlamat kehidupan ini. Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wasalam bersabda;

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya.

Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“ (HR Ibn Majah, No. 4105)

Kredit; Firdaus Wong Wai Hung

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*